Thursday, June 18, 2009

BOLEHKAH KITA MENYUSUN ALQUR'AN INI DENGAN SUSUNAN LAIN DARI YANG ADA INI?

"Tuan! Dari mana anda tau bahawa itu adalah tugas manusia? Sebab, jangankan perintah untuk itu, dalil untuk membolehkannya saja, dari agama, anda tadi tidak dapat menunjukkannya kepada saya.Lalu dari mana anda dapat memahami itu?" Sipenanya mendesak lagi.Dan Sang Guru tidak dapat memberi jawaban. Akhirnya Sipenanya meneruskan pertanyaan.
"Atau begini tuan!(Kata sipenanya lagi berusaha memberi andaian). Menyusun kitab tentu tidak mudah, sebab mana yang harus diletakkan didepan, dan dalam hal ini tidak ada petunjuk dari Tuhan tuan. Sekarang saya mau bertanya, bagaimana kalau surat surat itu tersusun tidak sesuai dengan apa yang Tuhan anda kehendaki. Dan saya yakin susunan manusia itu tidak akan sama dengan yan Ia kehendaki. Sebab, sebagaimana anda katakan tadi, dalam hal tersebut tidak ada petunjuk dari Nya."
"Saya sudah katakan tadi, bahawa tidak adanya petunjuk itu berti penyusunan itu terserah kepada kita. Dan hal itu bererti tidak merubah essensi alQur'an sebagai petunjuk bagi manusia." Jelas Sang Guru memperingatkan.
"Baiklah, (kata Sipenanya). Sekarang saya mau bertanya apa kah boleh seorang menulis alQur'an dalam bentuk lain dari alQur'an yang ada ini, tuan? Maksud saya, surat surat yang didepan ditukar tempatnya dengan surat surat yang ada ditengan atau dibelakang?"
"Ah.....itu tidak boleh dilakukan tuan!" Sang guru berkata dengan sedikit gusar.
"Kenapa?" Tanya si penanya ingin tau.
"Kerana akan menimbulkan ketidakseragaman diantara kaum muslimin." Jelas sang Guru.
"Apakah ketidak seragaman itu tidak baik tuan?" Sipenanya bertanya lagi.
"Yaa....kurang baik bahkan tidak baik sama sekali." kata Sang Guru.
"Laaa......(Sipenanya terkejut). Apakah Tuhan tuan tidak menyadari tentang hal ini tuan, sehingga Tuhan tuan tidak menyusunnya? Sehingga orang orang akan memahami, seperti yang anda katakan, bahawa tidak samanya susunan manusia dengan susunan Tuhan tidak merubah essensi alQur'an? Atau berangkat dari namanya saja, ia itu kitab suci, yang menandakan suci dari segala galanya, akan menjadi tidak suci lagi kalau ada campur tangan manusia."
"Kenapa begitu?" Sang Guru bertanya keheranan.

No comments: