Tuesday, June 16, 2009

KENAPA TIDAK TUHAN SENDIRI YANG MENYUSUN ALQUR'AN?

"Sebenarnya saya tidak berhak mempermasaalahkan agama tuan. Samaada benar atau tidak. Akan tetapi semua yang saya lakukan ini adalah semata mata saya ingin tau kebenaran agama tuan. Jadi maaf, kalau dari pertanyaan saya ini terkesan kurang sopan terhadap agama tuan." Kembali Sipenanya menjelaskan maksud baiknya. Sebab ia bimbang Sang Guru didepannya akan mulai tidak sabar dan segera mengusirnya, seperti yang dialaminya beberapa tahun lalu.
"Oh.....tidak apa apa, itu biasa dan orang yang ingin tau Islam mestilah ia menanyakan secara terang terangan." Kata Sang Guru membesarkan hati sambil memberi gambaran bahawa Islam bukanlah agama yang dipaksakan. Ia adalah agama besar dan suci. Yah......tapi malang, Sang Guru tidak dapat membuktikan semua itu kepada Sang Penanya.
"Bolehkah saya melanjutkan pertanyaan saya sedikit lagi tuan?" Pinta Sipenanya.
"Ya, ya.... silakan."
"Begini tuan (Kata Sipenanya) bagi pengertian saya, seorang Nabi pun tidak berhak menyusun kitab suci semaunya sendiri. Kalau alQur'an itu memang benar dari Tuhan, maka siapa pun tidak boleh ikut campur dalam urusan itu. Lalu, mengapa anda katakan bahawa barangkali Nabi belum sempat?"
Terperanjat juga Sang Guru ini mendengar kata kata Sipenanya. Tapi ia belum faham apa bebenarnya maksud Sipenanya ini. Maka dengan sedikit hairan, kerana ia memang berusaha menutupnya, ia bertanya.
"Kenapa ia tidak boleh menyusunnya?"
"Laa.....tadi, diwaktu anda menjelaskan rukun Islam dan rukun Iman mengatakan bahawa Nabi itu adalah wakil Tuhan, bukan begitu?" Soal sipenanya.
"Ya, benar." Jawab Sang Guru pendek.
"Nah......kalau begitu, kerana dia wakil Tuhan, maka bolehkah ia mengatur dan menyusun sendiri firman firman Tuhan itu tuan? Bolehkah wakil Tuhan mengatur dan menyusub firman Tuhan?" Sipenanya terus mendesak.
"Katakanlah tidak boleh, tapi dalam penyusunan itu tak akan terpengaruhi isinya dan tujuannya alQur'an sebagai petunjuk bagi umat manusia, tuan." Sang Guru berusaha menjelaskan posisi alQur'an.
"Aneh.....aneh juga agama tuan ini (keluh Sipenanya). Kenapa Tuhan anda tidak melakukan penyusunan itu dan mengesahkannya pada manusia."
"Yah.......katakanlah itu sebagai tugas manusia." Sang Guru ingin lebih meyakinkan Sipenanya.

No comments: