Monday, June 1, 2009

BAGAIMANA YA....KALAU SAJA HADITS ITU DATANG DARI SIMUNAFIK ??

"Hal itu ada beberapa alasan. Pertama: Dalam mempercayai seseorang, setiap satu orang diantara kita akan timbul perbedaan. Bisa saja sekelompok orang percaya terhadap sesorang, tapi kelompok yang lain mendustakannya. Dan saya fikir, itu wajar. Artinya, bukan suatu keanehan kalau dalam mempercayai seseorang ada perbedaan.
Kedua: Kesholehan seseorang, tidak dapat diketahui oleh orang lain. Kerana, seperti yang tuan jelaskan, malah hati tidak dapat kita pantau. Jadi bisa saja seseorang dianggap sholeh bagi sebagian orang, dan tidak bagi sebagian yang lain. Yah.....masih relatif juga.
Ketiga:Anda mengatakan bahawa orang orang munafik ada. Sebagian mereka memang diketahui sehingga bisa kita pantau melalui penulisan sejarah. Aka tetapi sesuai dengan yang anda terjemahkan kepada saya tadi, dalam alQur'an mengisyaratkan adanya orang orang munafik yang tinggal didesa desa dan juga dikota serta di sekitar Nabi, yang tidak diketahui oleh Nabi sekalipun. Lalu bagaimana kalau hadits hadits itu datang dari mereka?"
Kasihan.......sang guru kita mulai bingung lagi. Tapi, kerana ia yakin bahawa Islam harus dibela, maka ia berusaha menjawabnya, walau sebenarnya ia tidak sedar bahawa Islam tidak perlu kepada pembelaan. Ia hanya mau dibela dengan pembelaan yang Islamis pula. Tidak dengan Islam yang tidak Islamis.
"Yah...... memang demikian," kata sang guru tidak dapat menolak kata kata sipenanya tadi. Kerana ia sadar perbedaan pendapat dalam banyak hal dalam Islam terjadi. Bahkan sampai kepada saling syirik mensyirikkan atau sesat menyesatkan. "Akan tetapi," sambungnya," asal tidak bertentangan dengan alQur'an, kita dapat mengambilnya. Lagi pula walaupun penentu utama kesholehan adalah bathin, akan tetapi hal itu dapat dipantau melalui amal amal lahirnya. Dan amal amal lahir itu ibarat matahari. Artinya, kerana sinar matahari itu menunjukkan adanya matahari itu sendiri, maka amal amal sholeh itu dapat menunjukkan keimanan seseorang."
Kini sang penanya ingin membuktikan kenaran Islam yang di bawa sang guru ini. Maka ia terus mendesak sang guru ini dengan ujarnya;
"Apa yang tuan sampaikan tidak dapat mengangkat kerelitifan dalam agama Islam yang difahami oleh umatnya. Dan tidak menutup kemungkinan akan adanya penyelewengan penyelewengan."
"Kenapa pula begitu?" Sergah sang guru yang telah mula tidak sabar. Dan segera ingin mengetahui alasan yang kelihatan sengaja di lambat lambatkan oleh sipenanya ini.
Ya....apa pula alasannya??

No comments: