Monday, June 8, 2009

APAKAH TIDAK MUNGKIN SAHABAT ADA YANG........

Memang, kerana pertanyaan Sipenanya yang kelihatan kurang sopan terhadap Islam dan tokoh tokoh Islam, walaupun sebenarnya pertanyaan pertanyaan itu mengandung kejujuran seorang pencari kebenaran hakiki, pada suatu hari ia pernah dimarahi seorang guru lain yang memang sudah mulai bosan dengan pertanyaan pertanya itu.
Dari gelagatnya, jawabanterakhir Sang Guru ini, bagi Sipenanya adalah merupakan jawapan 'asal jawab' saja, tanpa difikir lebih dulu. Ia dapat memperkirakan bahawa pertanyaannya yang berikut akan membuat Sang Guru ini tidak dapat menjawab lagi. "Namun,(bisik Sipenanya dalam hati) biar ia nanti cari jawabannya dan kemudian ia memberikan jawabannya kepada saya. Asal ia bersedia untuk itu, dan saya akan kendapat kepuasan dalam memahami agama Islam." Kerana begitu fikir Sipenanya, ia memohon supaya ia dapat menanyakan beberapa pertanyaan lagi.
Sipenanya melanjutkan kata:
"Tuan, Bolehkan saya meneruskan pertanyaan saya dalam diskusi ini tuan?"
"Yaa......Boleh saja, tuan. Apa itu? Silakan." Jawab Sang Guru.
"Begini tuan, Tuan tadi mengatakan bahawa sahabat sahabat Nabi dan yang mengikuti mereka itu telah mendapat redha Allah sesuai dengan ayat yang tuan bawakan tadi. Akan tetapi disini ada keganjilannya, Tuan."
"Apa keganjilannya,Tuan?" Sang Guru mulai penasaran lagi. Sebab permasaalahan itu adalah satu satunya permasaalahan yang ia yakini dapat mempertahankannya. Tapi ternyata, lagi lagi masih saja dipersoalkan kebenarannya. Maka, dia benar benar memperhatikan apa apa yang dijadikan alasan Sipenanya ketika ia berkata:
"Err....sebelum saya ajukan alasan alasan, ada yang ingin saya sampaikan. Yaitu seandainya saya seorang Muslim maka selayaknyalah saya berterima kasih kepada generasi Islam yang pertama. Yaitu yang dikatakan sahabat sahabat Nabi itu. Tapi kerana saya belum mengimani agama Islam, saya berhak bertanya mengenai mutu mereka. Bahkan saya rasa saya wajib mempertanyakannya. asebab Islam yang ada ini tidak boleh tidak akan di corakkan oleh mutu mereka. Sebab dari merekalah generasi penerus memahami Islam. Maka dari itu kecerdasan, kejujuran, dan lain lain dari setiap individu mereka sangat menentukan kemurnian Islam dimasa datang setelah mereka. Barangkali hal mereka telah berlalum tapi justru kerana keberlaluan mereka itulah mereka harus dinilai kerana sebab sebab tadi. Dan bagi saya amatlah janggal untuk menyamaratakan kedudukan mereka. Sebab sebelum ini belum ada suatu umat yang tidak ada pencurinya, orang orang jahatnya, atau orang orang bodohnya sekalipun baik. Bahkan biasanya yang paling banyak adalah orang orang yang bukan intelek. Dan justru dari tuan dan kitab tuan sendiri saya dapat mengatakan bahawa sahabat sahabat Nabi tuan tidak berbeda dengan umat umat yang lain dari segi adanya orang orang yang tidak baik dalam lingkungan nya."
"Apa yang anda ketahui dari saya dan kitab saya?" Potong Sang Guru yang kelihatan semakin tidak sabar. Sambil mencari cari gerangan apa yang telah dia katakan sebagaimana di singgung Sipenanya tadi.

1 comment:

BUJANG SUSAH said...

Salam tuan.. nice blog.. teruskan menulis.. .. ermm.. sebelum terlupa pasang la shoutbox kat sidebar blog tuan ni.. senang member2 nak tinggalkan link. wassalalm.